Kamis, 14 Februari 2008

SOLO, KOTA BUDAYA (Solo, The City of Culture)


Saya menghabiskan hampir seluruh masa sekolah saya di Solo, kota unik yang terkenal sebagai pusat kebudayaan Jawa Tengah ini (selain Jogja, tentunya). Karena itu, saya sangat akrab dengan batik, klenengan, keris, ukir-ukiran, wayang, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ciri khas budaya Jawa. Bahkan, zaman saya SMP, semua pelajar diwajibkan untuk menganbil ekskul tari dan gamelan jawa!

SMPN X (baca: sepuluh) tempat saya menimba ilmu, dekat dengan pasar barang antic bernama Triwindu. Tempat dimana koleksi barang jadul diperjual beilkan ini merupakan salah satu tujuan wisatawan, karena hampir setiap hotel selalu mencantumkan lokasinya. Tapi hati-hati, ternyata di sana banyak pula barang-barang replica (bukan asli antik). Jadi… ngga heran khan kalau museum Radya Pustaka kecolongan…? Wong yang bisa membuat replica patung antic itu banyak… hehe..

Sebagai anak SMP, ngga pernah saya tertarik dengan barang-barang ‘rongsok’ itu (gitu deh imej saya tentang barangnya para eyang yang dipajang di sana …), malah saya kira dulu tempat jualanya barang loakan… Lha wong ambune nggilani… apek gitu kok ya dijual..! Begitu saya fikir.. (halah!)

Tapi sekarang, saya melihat barang-barang ini dgn cara berbeda. Kenapa ya? Mungkin karena factor usia? Mungkin karena sekarang menetap di Jakarta? Mungkin karena pergaulan saya pekerja seni? Mungkin karena teman-teman saya banyak yang mengkoleksi barang unik? Mungkin karena kantor saya di Kemang, dimana banyak galeri seni? Mungkin karena anak saya kolektor uang kuno? Entahlah…

Lebaran kemarin, saya sempat mengambil beberapa gambar barang antic yang menurut saya bagus. Waktu saya tunjukkan ke teman-teman, eh, pada menjerit! “Mau doooong…! Itu di sini khan harganya selangit…??!!” kata mereka. Jadi deh saya kontak adik saya di Solo buat beliin…

Nah, foto barang-barang mau itu saya pajang di sini supaya orang lain bisa menikmati. Sekalian saya kasih info harga supaya ada referensi kalo mau beli. Soalnya, belanja di sana harus hati-hati supaya ngga 'keblenyok' alias terperosok kena harga super mahal. Hehe..

Tidak ada komentar: