KOIN PERAK KUNO DIJUAL

Ukuran lumayan besar, kira-kira tiga kali koin seratus rupiah, bahan: perak asli, harga: Rp 200 000,-, tahun: 1941

KOIN KUNO (VOC) DIJUAL

Koin langka, berlogo VOC, ukuran kecil dan tipis (sebesar coin seratus rupiah), bahan: kuningan, tahun: 1762, harga: Rp 250 000,-

Radio & Mesin Tik Kuno

Jajaran radio tahun 1945-an terlihat sangat banyak di sini, dengan berbagai merk dan warna. Tapi masalah masih berfungsi atawa tidak... ya wallahu a'lam! Keadaanya sih masih sangat berdebu dan tampak ditumpuk sembarangan gitu deh, seperti kurang space. Sayang ya..? Sesiapa yang butuh props, bisa tuh beli atau sewa di sini!

Mesin-mesin tik kuno juga diletakkan di jajaran depan kelompok radio. Banyak yang keadaan mesinnya sudah rusak dan belum diperbaiki.

Jam Bandul Mini Kuno

Jam ini menurut ukuranya mestinya adalah jam meja, tapi berbentuk seperti jam bandul. Melihat keadaanya, ia pastilah benda kuno yang sangat artistik. Sudah tidak berfungsi, tapi bahkan untuk pajangan pun ia terlihat sangat cantik bukan? Harganya masih berkisar di bawah 500 ribuan.

Mainan Anak-anak Jadul Bangets!

Saya tertarik mengambil gambar ini karena punya teman yang bener-bener 'a vespa freak'.. yang akan tertarik pada segala sesuatu yang berhubungan dengan vespa. Mainan ini dijalankan dengan genjotan kaki, dikayuh seperti sepeda (ada pedal tuh!). Ukuranya mini banget, tingginya cuma sekitar 50 cm, panjang kurang lebih 70 cm, lebar sekitar 25 cm. Coba bandingkan dengan tangan anak saya yang baru berumur 12 tahun ini! Sekecil itulah... karenanya, dia disebut mini sccooter! Mungkin dulu mainan anak balita ya?

Keadaan barangnya masih orisinil (alias belum dipermak), kelihatan dari cat -nya yang sudah banyak mengelupas dan kusam, tapi keadaanya lumayan bagus. Kalau di galeri di Kemang sini, mainan begini dihargai Rp 4 000 000,- an, sedang di sana? Bisa ditawar deh dibawah 1 juta... ngiler khan? Sayangnya, benda ini cuma ada atu-atunya! Kalau ada yang berminat, bisa saya mintakan tolong adik saya untuk beliin sih...;)

SOLO, KOTA BUDAYA (Solo, The City of Culture)

Saya menghabiskan hampir seluruh masa sekolah saya di Solo, kota unik yang terkenal sebagai pusat kebudayaan Jawa Tengah ini (selain Jogja, tentunya). Karena itu, saya sangat akrab dengan batik, klenengan, keris, ukir-ukiran, wayang, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ciri khas budaya Jawa. Bahkan, zaman saya SMP, semua pelajar diwajibkan untuk menganbil ekskul tari dan gamelan jawa!

SMPN X (baca: sepuluh) tempat saya menimba ilmu, dekat dengan pasar barang antic bernama Triwindu. Tempat dimana koleksi barang jadul diperjual beilkan ini merupakan salah satu tujuan wisatawan, karena hampir setiap hotel selalu mencantumkan lokasinya. Tapi hati-hati, ternyata di sana banyak pula barang-barang replica (bukan asli antik). Jadi… ngga heran khan kalau museum Radya Pustaka kecolongan…? Wong yang bisa membuat replica patung antic itu banyak… hehe..

Sebagai anak SMP, ngga pernah saya tertarik dengan barang-barang ‘rongsok’ itu (gitu deh imej saya tentang barangnya para eyang yang dipajang di sana …), malah saya kira dulu tempat jualanya barang loakan… Lha wong ambune nggilani… apek gitu kok ya dijual..! Begitu saya fikir.. (halah!)

Tapi sekarang, saya melihat barang-barang ini dgn cara berbeda. Kenapa ya? Mungkin karena factor usia? Mungkin karena sekarang menetap di Jakarta? Mungkin karena pergaulan saya pekerja seni? Mungkin karena teman-teman saya banyak yang mengkoleksi barang unik? Mungkin karena kantor saya di Kemang, dimana banyak galeri seni? Mungkin karena anak saya kolektor uang kuno? Entahlah…

Lebaran kemarin, saya sempat mengambil beberapa gambar barang antic yang menurut saya bagus. Waktu saya tunjukkan ke teman-teman, eh, pada menjerit! “Mau doooong…! Itu di sini khan harganya selangit…??!!” kata mereka. Jadi deh saya kontak adik saya di Solo buat beliin…

Nah, foto barang-barang mau itu saya pajang di sini supaya orang lain bisa menikmati. Sekalian saya kasih info harga supaya ada referensi kalo mau beli. Soalnya, belanja di sana harus hati-hati supaya ngga 'keblenyok' alias terperosok kena harga super mahal. Hehe..